Rektor Unsyiah Darni Daud dgn aktivis Aceh di Washington, DC
Aceh Harus Punya Pendidikan Kurikulum Sendiri
BANDA ACEH – Pemerintah Pusat memberikan porsi semestinya Lebih gede BAGI Daerah SENDIRI UNTUK cara membuat Kurikulum pendidikannya. sebagai Daerah Istimewa DENGAN Otonomi Khusus, Aceh sepantasnya mendapat keistimewaan mendesain Kurikulum SENDIRI.
Demikian dikatakan Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Prof Dr Nanang Fattah MPd, pasca Seminar Nasional Peningkatan Mutu murah Daya Saing SDM Aceh Profesionalitas Guru Melalui, Kamis (4 / 6), di Aula SMA Labschool Unsyiah, Darussalam.
“Kurikulum Kita Harus diberikan kewenangan Lebih gede Kepada Daerah, kebijakan Lokal. Aceh sebagai Daerah Istimewa Seharusnya punya porsi gede Yang Lebih Dalam, pengembangan Kurikulum, “paparnya.
Ia meminta para Pakar Pendidikan mengajukan horee Mengenai Kurikulum Pendidikan di Aceh ITU Kepada DPRA agar-agar Bisa dijadikan Peraturan Daerah Khusus tentang Pendidikan.
Nanang juga mengkritisi tentang keberlangsungan Ujian Nasional selama ini. MENURUT Nanang, kewenangan pemerintah hanyalah melakukan Evaluasi terhadap SISTEM Pendidikan lembut dan sehat, memberikan Bukan pengujian.
“Sebab Yang Tahu proses Pendidikan Anak di Sekolah adalah guru, jadi guru Yang Hanya berhak memberikan ujian. Kalau SEKARANG Yang namanya ujian dilakukan Tidak konsisten Kurikulum Tingkat DENGAN kebijakan Satuan Pendidikan (KTSP) Manajemen Berbasis Sekolah murah (MBS), “ujarnya.
Sebelumnya, Rektor Unsyiah, Prof Dr Darni M Daud Dalam, sambutannya mengimbau agar guru memiliki komitmen menjaga Harus profesi tersebut agar Pekerjaan Lebih bernilai.
Sebaliknya, kata Darni, jika tak dijaga, Maka profesi ITU Akan makin tak benilai. “Karenanya, Sangat Kita sayangkan jika ada guru Yang tak menjaga profesi. Seperti suatu hasil Penelitian, tercatat 13 ribu guru di Indonesia menggunakan Bukti palsu demi kepentingan sertifikasi guru, “ungkapnya Dalam, seminar ITU.
Sejak dulu, sebut Darni, seorang guru sangat terhormat di kalangan Masyarakat. Namun, secara perlahan Sesuai DENGAN pergeseran zaman, profesi ITU menjadi tak terhormat.
Hal ITU, MENURUT Rektor, terjadi perubahan perilaku guru Akibat SENDIRI Yang merasa terpinggirkan DENGAN menyandang profesi ini. Kecuali ITU, lanjutnya, Masyarakat seperti menempatkan guru sebagai profesi tak Penting. Apapun Bentuk Penghargaan Dari Masyarakat, tambahnya, namun profesi ini Harus Terus dijaga murah dipertahankan.
KARENA, kata Darni lagi, keberdaaan guru menyentuh Langsung PADA upaya pencerdasan bangsa DENGAN mendidik Anak-anak muda Generasi murah.
Sementara ITU, Ketua Panitia, Dr Murniati MPd mengatakan, Peserta seminar mencapai 250 Orang ITU, Yang terdiri Dari dosen, guru murah mahasiswa. Sedangkan Yang menjadi pemateri, tambahnya, selain Prof Nanang Fattah MPd juga Dr Djailani AR MPd Dari Unsyiah dengan judul “Daya Saing Mutu murah SDM Aceh (Harapan murah Kenyataan)”. Seminar ini dilaksanakan Program Magister Manajemen Pendidikan Unsyiah. (Dwi / jal)
Sumber : [Rubrik: Kutaraja | topik: Pendidikan]